Manusia dan Cinta Kasih
Liputan6.com, Bantaeng: Hamka, salah seorang murid Sekolah Dasar Negeri VII Letta, Bantaeng, Sulawesi Selatan, menjadi korban kekerasan oleh gurunya di sekolah, siswa kelas satu SD itu terus merasa kesakitan dan tidak bisa makan seperti biasa lantaran lidahnya terus mengeluarkan darah setelah digunting oleh sang guru.
Hamka mengaku lidahnya digunting oleh sang guru bernama Endang Sri karena dituduh telah mengeluarkan kata-kata kotor. Hamka berdalih bukan dirinya yang mengeluarkan kata-kata tersebut, melainkan kakak kelasnya yang mengejeknya. Tak hanya itu, Hamka juga bercerita bukan kali ini saja dianiaya gurunya. Ia bahkan mengaku kerap dipukul gurunya hingga memar dan berdarah.
Tak terima dengan perlakuan sang guru, keluarga korban pun melakukan protes ke pihak sekolah. Namun upaya tersebut tidak ditanggapi. Keluarga pun berniat segera melaporkan kekerasan tersebut ke Kepolisian Resor Bantaeng lantaran perlakuan sang guru sudah terlewat batas.
Akibat perlakuan sang guru, kini Hamka tak mau lagi bersekolah lantaran trauma. Ia mengatakan baru mau bersekolah bila dipindahkan ke sekolah lainnya.
Liputan6.com, Bantaeng: Hamka, salah seorang murid Sekolah Dasar Negeri VII Letta, Bantaeng, Sulawesi Selatan, menjadi korban kekerasan oleh gurunya di sekolah, siswa kelas satu SD itu terus merasa kesakitan dan tidak bisa makan seperti biasa lantaran lidahnya terus mengeluarkan darah setelah digunting oleh sang guru.
Hamka mengaku lidahnya digunting oleh sang guru bernama Endang Sri karena dituduh telah mengeluarkan kata-kata kotor. Hamka berdalih bukan dirinya yang mengeluarkan kata-kata tersebut, melainkan kakak kelasnya yang mengejeknya. Tak hanya itu, Hamka juga bercerita bukan kali ini saja dianiaya gurunya. Ia bahkan mengaku kerap dipukul gurunya hingga memar dan berdarah.
Tak terima dengan perlakuan sang guru, keluarga korban pun melakukan protes ke pihak sekolah. Namun upaya tersebut tidak ditanggapi. Keluarga pun berniat segera melaporkan kekerasan tersebut ke Kepolisian Resor Bantaeng lantaran perlakuan sang guru sudah terlewat batas.
Akibat perlakuan sang guru, kini Hamka tak mau lagi bersekolah lantaran trauma. Ia mengatakan baru mau bersekolah bila dipindahkan ke sekolah lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar